Kamis, 12 Mei 2016

Tari Perang Papua dan Matila Kau



#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Perang Papua - Indonesia)
_______________________________________________________________









_______________

Kata Pengantar
_______________

"Sudah kubilang jangan berperang, masih berperang juga,
matila kau...!" Begitu kata Bonar Siregar pada kawan seper
juanngannya waktu merebut kemerdekaan Indonesia dari para-
para penjajah Belanda yang sekarang telah menjadi
sahabat Negri Indonesia itu".

Para kawan dimanapun berada...!

Menurut hemat penulis, hal seperti ini juga berlaku-nya itu
bagi orang Papua sana. Tetap ada yang mati pada saat mereka
berperang.

Tapi macam mana mau dibilang...!

Kalau tak berperang, mungkin tak enak mereka rasa karena
sudah merupakan warisan budaya katanya, padahal kalau kita
tanya para nenek Moyang mereka bukannya mereka wariskan itu.
Orang papua masa sekarang ini aja yang kepintar-pintaran
menganggap itu sebagai warisan. Iyakan...!

Mana ada orang tua menyuruh anaknya untuk berperang, padahal
dia tahu, kalau berperang anaknya bisa mati. kalau sudah mati
mana punya anak lagi dia. Entar dia kalau sudah tua bagimana.
Siapa yang ke sawah, siapa yang ke ladang.

Lain soal, kalau harus berperang, karena membela diri, iyakan...?
ya Ia-lah-lah, masa tak iya.

Para kawan dimana-pun berada...!

Ada ratusan suku di Nusantara ini, tapi tidak semua suku
tersebut punya "tari Perang". Suku Batak misalnya, tidak punya
tari perang, padahal kita tahu dibatak pada masa lampau juga
terjadi perang suku.

Karena itu...!

"Suku apapun yang punya tari perang di Nusantara ini menurut
hemat penulis, pada masa lampaunya telah terjadi suatu tragedi
besar akibat Perang tersebut, hingga susah di lupakan, atau
mungkin "menjadi timbul perasaan bersalah dalam diri jika
perang tersebut di lupakan.

Sementara...!

Balas dendam sudah menjadi tidak boleh, sekejam dan sekeji
apapun perbuatan suatu suku pada suku kita, pada nenek moyang
kita  di Nusantara ini pada masa lamapau. UUD 45 dan Pancasila
telah mengatur semua itu.

Lantas...!

Yang lalu biarlah berlalu, "Perang masa lamapau biarkan jadi
kenangan". mari puaskan hati dengan penyelenggaraan "Tari
Perang".

Seperti...!

Tari Perang Papua Barat dibawah ini,

Selamat menyimak...!


_________________________________________________

Sekilas info tentang Tari Perang Papua
_________________________________________________








* Pengertian

Tari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari
Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan
rakyat Papua.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar
ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian
ini mampu mengobarkan semangat.

* Jumlah Suku di Papua

Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak.

Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas
Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan
ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh
Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat
mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah
Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai,
Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago,
ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini
merupakan data informasi sementara dan terbaru.

Dari keragaman jumlah ini, kita bisa membayangkan betapa kaya
akan sumber penelitian bagi para akademisi antropologi, budayawan,
seniman dll. Dalam dunia seni pertunjukan, perkembangan tari di
Indonesia berhubungan erat dengan perkembangan masyarakat.

James R. Brandon (1967) membagi perkembangan pertunjukan di
Asia Tenggara dapat dibagi menjadi 4 periode yaitu: Periode
pra-sejarah, sekitar 2500SM-100M. Periode masuknya kebudayaan
India, 100-1000. Periode masuknya pengaruh Islam, 1300-1750.
Periode masuknya negara barat, 1750-akhir perang dunia ke-2.

* Gambaran Asal Usul Tari Perang









Dilihat dari segi antropologi budaya di Papua, dan analisis
perkembangan seni tari di Asia Tenggara, Tari Perang dari
masyarakat Papua Barat ini mengarah pada karya seni pertunjukkan
periode prasejarah.

Masyarakat Papua, hingga hari ini tetap menjaga dan melestarikan
tarian ini sebagai bentuk penghormatan terhadap nenek moyang dan
harga diri sebuah bangsa atau suku.

Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan masyarakat dan keseniannya
tidak merupakan perkembangan yang terputus satu sama lain, melainkan
saling berkesinambungan. Mereka percaya bahwa sejak dahulu nenek
moyang masyarakat Papua selalu berharap, bahwa budaya yang telah
diwariskan kepada setiap generasi tidak luntur, tidak tenggelam
dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari
kian bertambah maju.


* Gambaran Tujuan Tari Perang 

Masyarakat Papua menggunakan tarian perang untuk memberi dorongan
spiritual dalam menghadapi peperang. Namun seiring perkembangan
zaman dan peraturan pemerintah yang melarang keras adanya peperangan
antar suku, tarian ini kini hanya menjadi tarian penyambut
tamu undangan.

* Tdak ada Batasan Jumlah Penari

Tarian perang Papua ini termasuk dalam tarian grup, atau bahkan
bisa menjadi tarian kolosal. Karena tidak ada batasan jumlah penari.

* Musik Pengiring

Seperti umumnya tarian di Papua, tarian perang pun diringi tifa dan
alat musik lainnya, yang menjadi pembeda adalah lantunan lagu-lagu
perang pembangkit semangat.

Dengan mengenakan busana tradisional, seperti manik-manik penghias
dada, rok yang terbuat dari akar, dan daun-daun yang disisipkan pada
tubuh menjadi bukti kecintaan masyarakat Papua pada alam.

* Tujuan Tari Perang Masa Kini









Konon Tari Perang dulunya dilakukan oleh masyarakat Papua barat,
khususnya para prajurit sebelum menuju medan perang. Menurut
catatan sejarah yang ada, di Papua pada zaman dahulu sering
terjadi peperangan antar suku, salah satunya adalah perang
suku di Sentani.

Tarian ini kemudian dilakukan setiap suku untuk memberikan
semangat dan membangkitkan keberanian para pasukan yang akan
bertempur.

Namun, seiring dengan sudah tidak adanya perang antar suku,
tarian ini kemudian difungsikan sebagai tarian pertunjukan
atau tarian penyambutan.


* Gerakan Tari Perang

Tari Perang biasanya dibawakan oleh para penari pria secara berkelompok.
Jumlah penari dalam Tari Perang ini biasanya terdiri dari 7 orang penari
atau lebih.

Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan memakai pakaian
tradisional dan membawa panah sebagai atribut menari mereka. Dengan
diiringi oleh suara genderang musik tradisional dan lantunan lagu perang,
para penari menari dengan gerakannya yang khas penuh semangat layaknya
prajurit yang akan menuju medan perang.

Gerakan dalam Tari Perang ini sangat unik, bervariatif dan enerjik.
Gerakan dalam Tari Perang biasanya didominasi oleh gerakan tangan
memainkan panah. Pada tangan kiri memegang busur panah dan tangan
kanan membawa anak panah.

Serta gerakan kaki diayunkan ke depan dan gerakan kaki menyilang.
Dalam Tari Perang ini biasanya terbagi menjadi beberapa bagian tari,
dan setiap bagian tersebut tentu memiliki makna khusus di dalamnya.

* Pengiring Tari Perang









Dalam pertunjukan Tari Perang biasanya diiringi oleh genderang musik
tradisional seperti tifa dan alat musik tiup seperti kerang. Untuk
irama yang dimainkan merupakan irama perang yang penuh semangat.

Selain itu dalam tarian ini juga diiringi oleh lantunan lagu-lagu
atau sorakan yang menggambarkan semangat para prajurit sebelum
menuju medan perang.

* Kostum Tari Perang

Untuk kostum yang digunakan para penari merupakan busana tradisional
daerah Papua. Busana tersebut terdiri dari rok yang terbuat dari
akar dan daun-daun yang dipasang di pinggang para penari.

Kemudian pada bagian kepala, penari menggunakan ikat kepala khas
Papua. Sedangkan  untuk aksesoris terdiri dari kalung yang terbuat
dari manik-manik serta gelang yang terbuat dari bulu-bulu. Selain itu,
badan para penari biasanya dicat atau digambari dengan motif khas Papua.

* Perkembangan Tari Perang

Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan disetiap
pertunjukannya, baik dalam segi gerak, kostum, musik pengiring, maupun
bentuk pertunjukan. Hal ini dilakukan agar terlihat menarik, namun
tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya.

_____________

Penutup
_____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

jika Cle'an ingin tahu tari Perang Nias Smatra Utara, ini linknya :

sedangkan...!

Tari Perang Dayak, apakah maksudnya Perang antar suku atau
perang memperebutkan wanita, ini linknya :


Sudah kubilang, jangan berperang masih berperang juga.

Mati-La Kau...!

Selamat malam...!

Kau-La mati...!

Malam juga...!










_________________________________________________________________
Cat :
Tari Perang Tradisional Papua Barat
https://www.youtube.com/watch?v=lLdRErhwH9A

* Postingan ini salah masuk. Seharusnya ada di :
http://tariindonesiadunia.blogspot.co.id/2016/05/tari-perang-papua-dan-matila-kau.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar