Rabu, 11 Mei 2016

Sublimasi dalam Dunia Percetakan


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Sublimasi Kimia dalam hubungannya dengan
Dunia Percetakan / Digital Printing)
__________________________________________________________________













_____________________

Kata Pengantar
____________________

Para kawan sekalian...!

Lewat link :
.............
penulis mengurai mengenai "Sublimasi Kimia" dalam hubungannnya
dengan engertian, proses kerja dan contoh-contohnya, baik
secara alami maupun buatan,

Nah...!

Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam dunia percetakan.
Berikut gambaran infonya dalam iringan animasi Sublimasi
cetak Piring, Gelas, acrilic, fiber atau mika.

Selamat menyimak...!
________________________________________________

Sekilas info tentang Sublimasi Secara umum
________________________________________________    


* Pengertian

Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau
dari gas ke padat. Bila partikel penyusun suatu zat padat
diberikan kenaikan suhu melalui pemanasan, maka partikel
tersebut akan berubah fasa [wujud] menjadi gas. Sebaliknya,
bila suhu gas tersebut diturunkan dengan cara kondensasi, maka
gas akan segera berubah menjadi padat.

Pada dasarnya sublimasi diterapkan untuk memisahkan suatu zat
dari pengotornya [impurities] sehingga diperoleh zat yang lebih
murni, kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat
ketidakmampuannya dalam menyublim. Syarat pemisahan campuran
dengan menggunkan sublimasi adalah partikel yang bercampur
harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga
dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian..yang,,tinggi.

Sublimasi juga diartikan sebagai proses perubahan zat dari fasa
padat menjadi uap, kemudian uap tersebut dikondensasi langsung
menjadi padat tanpa melalui fasa cair [fase antara.


* Cara Kerja Sublimasi

Prinsip kerja sublimasi secara umum [dalam skala industri] adalah
memisahkan zat yang mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator
sehingga menjadi gas/uap.

Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan/dikondensasi kembali.
Sedangkan cara kerja sublimasi secara sederhana [dalam skala laboratorium]
adalah zat yang akan disublimasi dimasukkan dalam cawan/gelas piala
untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan gelas arloji , corong/labu
berisi air sebagai pendingin, kemudian di panaskan dengan api kecil
pelan-pelan.

Zat padat akan menyublim berubah menjadi uap, sedangkan zat penyampur
tetap padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses pendinginan
berubah lagi menjadi padat yang menempel pada dinding alat pendingin.

Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim , dihentikan proses
pemanasan dan di biarkan dingin supaya uap yang terbentuk menyublim
semua, kemudian zat yang terbentuk dikumpulkan  untuk diperiksa
kemurniannya. Bila kurang murni proses sublimasi dapat diulang
sampai didapatkan zat yang murni.
                 
* Proses Sublimasi

Ket :
Sublimasi dibidang Percetakan

Diklasifikasikan menjadi 2, yaitu proses sublimasi buatan dan secara
alami, antaralain :

A. Proses Sublimasi Buatan

Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara sengaja/paksa,
proses ini dapat terjadi pada skala industri dan skala laboratorium.

MSkala Laboratorium ¢ Sublimasi Kristal Iodin

Berikut ini merupakan langkah retorika proses sublimasi iodin pada
skala laboratorium :

Prinsipnya : Iodin  diubah menjadi gas dengan cara memanaskan campuran
bersama kotoran. Setelah iodin berubah menjadi gas, gas akan terperangkap
di dalam beaker glass yang atasnya telah ditutup dengan labu didih
sehingga gas iodin tidak keluar. Untuk mengubah wujud iodin yang berupa
gas  menjadi padat kembali secara cepat, diperlukan proses pendinginan
[kondensasi].

Pendinginan pada percobaan tersebut dilakukan dengan meletakkan beberapa
potong es batu/air dingin di dalam labu didih. Hasil dari percobaan
tersebut adalah adanya kapur barus yang menempel di bagian bawah labu
didih yang berbentuk kerak. Pada akhirnya kotoran [impurities] akan
tertinggal di dasar beaker glass karena tidak dapat menyublim.

Ë Alat & Bahan  :

¦ Beaker glass
¦ Cawan porselein beserta mortir
¦ labu didih berleher
¦ Kaki tiga dan kassa
¦ Pembakar bunsen
¦ Campuran  kristal iodin yang telah ditumbuk dengan pasir/karbon aktif
¦ es batu/air dingin

Ë Prosedur :

1. Gerus/tumbuk  iodin [kuantitas bahan sesuai keinginan  kita sendiri]
   sampai halus untuk memperoleh luas permukaan yang besar sehingga proses
   perubahan fasa berjalan lebih cepat

2. Tambahkan zat pengotor  seperti pasir maupun karbon aktif.

3. Masukkan ke dalam beaker glass lalu tutup bagian atasnya dengan
   cawan porselein atau labu didih yang didalamnya telah dilengkapi
   dengan batu es atau air dingin.

4. Susun alat dan bahan tersebut seperti pada gambar di bawah ini,
   nyalakan pembakar bunsen

5.   Biarkan sampai semua iodin yang ada di dalam campuran menguap.
     Setelah itu matikan pembakar bunsen.
6.   Amati yang terjadi pada labu didih. Akan terbentuk kerak yang
     menempel pada bagian bawah labu didih seperti di bawah ini.

B. Proses Sublimasi Secara Alami

Merupakan proses sublimasi yang terjadi secara natural [alami] akibat
dari proses alam itu sendiri. Misalnya  sublimasi belerang yang terjadi
pada kawah-kawah gunung berapi.

Contohnya yakni pada kawah Gunung Ijen (ketinggian 2.386 m), Kecamatan
Licin, Sempol, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jawa Timur. Kawah
ini selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang
tinggi dan bau gas yang kadang menyengat.

Belerang tersebut dihasilkan dari hasil sublimasi gas-gas belerang
yang terdapat dalam asap solfatara [asap yang berasal dari kawah]
yang bersuhu sekitar 200 °C. ketika asap tersebut menuju atmosfer
maka udara dingin di pegunungan akan mengkondensasi secara alami
gas yang mengandung belerang.

Selanjutnya belerang yang telah padat akan menumpuk di tanah lalu
terkubur secara alami membentuk deposit [endapan] yang dapat berupa
batuan padat.

Kemudian akibat adanya erosi [misal karena hujan dan angin] maka batuan
belerang ini dapat muncul separuh bagian maupun seluruhnya dengan wujud
visual batuan padat kasar berwarna kuning pucat.

Biasanya deposit belerang ini dimanfaatkan oleh penambang lokal maupun
industri terdekat [misalnya industri karet] melalui penggalian secara
langsung.

Lainnya :

Contoh sublimasi yang paling mudah kita lihat adalah pada proses
pembuatan kabur barus. Campuran kapur barus dan arang dipanaskan
sehingga kapur barus yang dapat menyublim akan menguap. Setelah
itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali.

__________________________________________________

Sekilas info Sublimasi Dunia Percetakan
__________________________________________________















Mengacu pada uarian diatas dan animasi pada postingan ini, maka
penulis berpendapat :

1. Sublimasi dalam dunia percetakan adalah proses pemindahan gambar
  ke barang-barang, al piring, gelas, mangkok, fiber, fika dll melalui
  proses pemanasan pada suhu tertentu sehingga menimbulkan gas yang
  dapat memindahkan gambar pada media yang diinginkan.

2. Proses subimasi dunia percetakan jika dilihat dari cara kerjanya,
   maka merupakan proses kimiawi yang dipaksakan atau proses buatan.

3. Proses Sublimasi ini akan selalu berhasil selagi stadard panas
   atau gas yang digunakan terpenuhi.

4. Proses ini akan selalu memakan waktu dan pengaturan suhu akan
   sangat mep  ....
    Kekuatas sublimasi percetakan ini akan sangat dipengaruhi oleh
   bagaimana hasil sumlimasi tersebut dipakainya. Dengan kata lain,
   semakin jarang kena hasil cetak sublimasi pada zat-zat yang
   mudah menghancurkan warna, semakin awet hasil cetak sumlimasi
   tersebut.

_____________

Penutup
_____________


Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
MESIN CETAK 3D SUBLIMASI MURAH
https://www.youtube.com/watch?v=V-9-9-Z0qm4
MESIN CETAK 3D SUBLIMASI MURAH - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=_rAsfgGRjXU
HARGA MESIN CETAK 3D SUBLIMASI - YouTube

Tidak ada komentar:

Posting Komentar